Senin, 20 Mei 2013

Odd Parity dan Event Parity


Dasar Pemikiran Munculnya Parity Check

Ketika sebuah karakter atau data ditransmisikan dari terminal satu ke terminal yang lainnya ( kalo bingung apa itu terminal anggap aja komputer XD ) ,  rata rata data tersebut akan terkirim dengan suksesnya. Nah, yang jadi Pertanyaan bila terjadi sesuatu dengan data itu ditengah perjalanan, sehingga kode biner dari data tersebut berubah, bagaimanakah terminal tertuju tahu bahwa data tersebut tidak valid (Tidak sama dengan data yang sesungguhnya dikirm)?          

Untuk menanggapi permasalahan yang seperti itu Dikenalkanlah Gambaran Umun yang Dinamakan Dengan " Metode Pendeteksian Error " atau yang kalau dibahasa inggriskan menjadi " Error Detection Methods ". Nah, Parity check sendiri adalah 1 dari demikian banyak metode pendeteksian error.    


Konsep Umum & Cara kerja Parity check           


Konsep umum dari parity check adalah sebuah sistem yang membuat pihak terminal tertuju tahu bahwa data yang iya terima tersebut sama atau tidak dengan data yang dikirim oleh terminal pengirim.        

Pertama tama pihak pengirim  akan menambahkan 1 bit tambahan ( Atau yang Lebih dikenal dengan nama Parity Bit ) pada data, untuk menggambarkan karakteristik dari data tersebut. Nilai dari bit parity ( 1 atau 0 ) tidak diperoleh secara sembarangan.

Dalam proses pentransmisiannya data tadi dikirim bersamaan ( data kita dan parity bitnya ) dan kita anggap data dapat terkirim dengan suskses. Pada Terminal Penerima Data kita dibaca dan Di dekodisasi ( di definisi kan ulang ) dengan cara yang sama seperti saat kita menentuan nilai parity bit di sisi pengirim. Lalu Hasil dekodisasi tadi dibandingkan dengan parity bit yang tadi sengaja dibawakan oleh pengirim. Gampangannya apabila hasil pembacaan ( Dekodisasi ) data terkirim sama dengan Parity bitnya maka data tersebut Dapat dianggap benar. Dan apabila diperoleh perbedaan nilai antara hasil dekodisasi dengan parity bitnya maka data dapat di klasifikasikan sebagai data yeng error, Lebih lanjut terminal penerima akan mengirimkan request pada terminal pengirim untuk mengirimkan ulang data yang terbaca error tadi. Masih bingung?? Tenang, contoh kasus akan dibeberkan pada ahir bab konsep ini.           

 

Menentukan Nilai Parity Bit    

Penentuan nilai parity bit ( apakah 1 atau 0 ) dilakukan dengan Meng-XOR kan semua bit yang ada pada data sepasang sepasang, hasil ahir dari Peng-XOR an seluruh bit ini lah yang dijadikan acuan untuk menentukan nilai dari parity bit yang akan ditambahkan ( jadi, belum tentu hasil peng-XOR an langsung dijadikan sebagai nilai dari parity bit ).

Perhatikan tabel eksitasi / truth tabel XOR berikut :


 ( Kiri = Tabel XOR ; Kanan = ilustrasi XOR Gate )

Seandainya saya mempunyai data yang berupa 1 karakter semisal huruf "M", yang menurut ASCII sama dengan 1011001, maka proses Peng-XOR annya = ((((((1 XOR 0) XOR 1) XOR 1) XOR 0) XOR 0) XOR 1) yang menghasilkan hasil ahir = 0. Bingung?? amati pencacahan dibawah ini:   


1 XOR 0 = 1  
1 XOR 1 = 0  

0 XOR 1 = 1  
1 XOR 0 = 1  
1 XOR 0 = 1  
1 XOR 1 = 0  


Jika sudah paham betul prosesnya cukup dihafalkan saja hasil ahirnya, jika bit 1 pada data berjumlah genab maka keluaran ahirnya pasti "0", jika ganjil maka "1"         

Gambar Skema Peng-XOR an data 7 bit :


B0 adalah bit pertama B1 adalah bit kedua begitu seterusnya          

OK, setelah kita tadi dapatkan nilai bit dari hasil dari hasil peng-XOR-an data, barulah kita akan menentukan nilai dari parity bit data kita. Ada 2 metode yang sering digunakan yaitu Even Parity Bit dan Odd Parity Bit. Dalam Event Parity Bit, nilai parity bit sama dengan hasil peng-XOR an. sedangkan dalam Odd Parity Bit, Nilai parity bit merupakan komplement( kebalikan ) dari hasil peng-XOR an data.  

ODD PARITY (Parity Ganjil), Jika data direkam dengan menggunakan odd parity, maka jumlah 1 bit yang merepresentasikan suatu karakter adalah ganjil. Jika jumlah 1 bitnya sudah ganjil, maka parity bit yang terletak pada track ke 9 adalah 0 bit, akan tetapi jika jumlah 1 bitnya masih genap maka parity bitnya adalah 1 bit.        

EVEN PARITY ( Parity Genap), Bila kita merekam data dengan menggunakan even parity, maka jumlah 1 bit yang merepresentasikan suatu karakter adalah genap jika jumlah 1 bitnya sudah genap, maka parity bit yang terletak pada track ke 9 adalah 0 bit, akan tetapi jika jumlah 1 bitnya masih ganjil maka parity bitnya adalah 1 bit.



Study Kasus Parity Check ( Contoh Kongkret )        

Budi dan Anto sedang chatingan satu sama lain, jelas keduanya sedang bercakap cakap dengan metode berkirim teks. Diasumsikan Metode Pendeteksian Error = Parity Check & Terminalnya Character-Oriented Transmission ( G usah bingung, g Ngerti juga GPP ).

Budi Mengetik Kata : Aku    
Dalam Kode ASCII Berarti   
A =  1000001 
k =  1101011  
u =  1010111  

Dalam terminal Pengirim, Kata "Aku" Dianalisa Perkarakter "A" lalu "k" lalu "u". Dari masing masing huruf itu Masing masing ditambahkan dengan parity bit nya ( Asumsikan kita menggunakan Even Parity Bit ) Maka Data Akan berubah menjadi:          

(A = 1000001  Setelah Di XOR kan, Hasilnya "0"  Karena kita menggunakan metode Even Parity Bit maka Parity Bitnya Bernilai "0", maka Kode biner huruf "A" ditambah menjadi A = 10000010)           

A = 10000010
k =  11010111
u =  10101111

Data lalu dikirim dengan format berikut:      
10101111_11010111_10000010


Karena suatu hal entah itu attenuasi atau distorsi dan noise noise lainnya Bit Bit tadi ada yang berubah dalam perjalanannya menjadi:          
10101111_11010111_11000010

Pada Sisi Penerima Data tersebut dibaca sebagai kata "Cku" bukan "Aku" ( Lihat Tabel ASCII ), bila tanpa Metode Pendeteksian Error maka data tersebut akan dianggap valid dan tentu saja Anto menjadi Kebingungan melihat Tulisan Budi tesebut. 

Mekanisme Pembacaannya:   
1. Deret bit 1100001 Di dekodisasi sehingga menghasilkan bit "1" ( Tanpa Melibatkan Parity Bit nya )
2. Penerima membandingkan Hasil dekodisasi tadi dengan Parity bitnya. "1" dan "0", Karena tidak sama Maka Karakter Terdeteksi Error 
3. Penerima Meminta data dikirim ulang, berharap data tidak rusak lagi.
4. Proses Diulang sampai data dianggap benar.



Sumber Referensi :  http://www.sentra-edukasi.com

0 komentar:

Posting Komentar